Kamis, 31 Mei 2012

Definisi Biokimia Enzim


Biokimia enzim adalah cabang ilmu biokimia yang mempelajari proses reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup yang melibatkan enzim. Setiap organisme hidup bergantung pada reaksi biokimia di dalam tubuhnya. Makhluk hidup yang sehat memiliki reaksi biokimia yang harmonis. Saat reaksi tersebut mengalami abnormalitas, tubuh akan sakit. Bahkan, kehidupannya terhenti.
Reaksi kimia berbeda dengan reaksi fisika. Dalam reaksi fisika, zat mengubah bentuk dirinya tanpa menghasilkan zat baru. Hanya bentuknya yang berubah, sedangkan zatnya masih sama. Sementara reaksi kimia, melibatkan dua zat atau lebih yang bereaksi dan menghasilkan zat baru yang berbeda dari zat asalnya.
Beberapa contoh reaksi kimia dalam tubuh manusia adalah reaksi amilum menghasilkan glukosa, reaksi protein menghasilkan asam amino, dan reaksi lemak menghasilkan asam lemak. Setiap reaksi tersebut melibatkan enzim tertentu yang secara spesifik memiliki tugas khusus untuk bereaksi.


Perkembangan Ilmu Biokimia
Friedrich Wöhler pada 1828 mengemukakan pendapat yang kontroversial bahwa senyawa organik bisa dibuat secara mandiri. Pendapat ini bertentangan dengan pemahaman umum saat itu yang memandang organisme berada di balik pembentukan senyawa tersebut.
Wöhler melakukan penelitian laboratorium dan berhasil membuktikan kebenaran pendapatnya dalam proses sintesis urea. Pendapat Wöhler telah merangsang penelitian-penelitian lanjutan dan menandai kebangkitan ilmu kimia. Menyusul ditemukannya molekul enzim pertama kali berupa enzim diastase oleh Anselme Payen pada 1883.
Pada 1903, untuk pertama kalinya, istilah biokimia dikenalkan kepada dunia oleh seorang ahli kimia Jerman, Karl Neuber. Setelah itu, perkembangan ilmu biokimia tidak bisa dibendung lagi. Ilmuwan-ilmuwan di seluruh dunia berlomba-lomba menemukan teknik baru, seperti kromatografi, difraksi sinar X, elektroforesis, pelabelan radioisotop, mikroskop elektron, simulasi dinamika molecular, dan masih banyak lagi.
Teknik-teknik tersebut berhasil menguak misteri berbagai molekul dan jalur metabolik sel. Selanjutnya, biokimia terus mengalami perkembangan dan pembaruan seperti sekarang.

Enzim dan Bagian-bagiannya
Reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup dapat berlangsung normal dalam suhu yang tepat. Pada tumbuhan dan binatang berdarah dingin, berkisar pada suhu 27 derajat celcius. Sementara pada manusia dan binatang berdarah panas, berkisar pada suhu 37 derajat celcius.
Reaksi kimia yang berlangsung wajar tanpa adanya katalisator membutuhkan waktu sangat lama. Proses tersebut tidak memungkinkan adanya kehidupan, kecuali reaksi sel di tingkatkan secara drastis dengan katalisator tertentu. Katalisator inilah yang bertugas mempercepat reaksi zat terhadap substratnya.
Dalam tubuh makhluk hidup, katalisator tersebut diperankan oleh enzim, senyawa yang termasuk dalam kategori protein dan dihasilkan oleh sel hidup. Enzim tersusun dari dua bagian, yaitu apoenzim dan kofaktor.
Apoenzim adalah bagian enzim yang mengandung protein dan biasanya bersifat labil, mudah berubah oleh pengaruh suhu dan keasaman. Sementara itu, kofaktor adalah bagian yang tidak mengandung protein, tetapi berisi ion-ion logam dan molekul organik yang disebut koenzim.
Koenzim berfungsi mentranspor gugus kimia dari satu enzim ke enzim lain dan secara secara kimiawi mengalami perubahan sebagai akibat reaksi enzim. Koenzim dapat dikategorikan sebagai substrat sekunder.

Sifat-sifat Enzim
Berikut ini adalah beberapa sifat enzim.
  1. Enzim bisa menggumpal dalam suhu tinggi, mudah terpengaruh asam basa, sebagaimana sifat protein pada umumnya.
  2. Enzim mudah rusak oleh suhu panas yang tinggi, biasanya pada suhu 50 derajat celcius. Enzim yang rusak tidak bisa berfungsi kembali.
  3. Enzim dapat bekerja berulang-ulang.
  4. Sebagian enzim bekerja di dalam sel (endoenzim) dan sebagian lagi bekerja di luar sel (ektoenzim).
  5. Sebagian besar enzim bekerja dalam reaksi satu arah dan beberapa di antaranya dalam jumlah lebih sedikit, berkerja dalam reaksi bolak-balik.
  6. Satu jenis enzim hanya bisa mempengaruhi reaksi tertentu.
  7. Untuk mengaktifasi dirinya, enzim memerlukan kofaktor.
  8. Enzim bekerja dipengaruhi oleh suhu, pH, dan inhibitor atau penghambat enzim.

Sumber : Google
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar